Sabtu, 01 September 2012

Indonesia Dapat Penghargaan Aksara King Sejong dari UNESCO

Jakarta ---  Indonesia mendapatkan Penghargaan Aksara King Sejong dari UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization), atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Penghargaan ini diberikan atas program pendidikan keaksaraan yang diintegrasikan dengan pengenalan kewirausahaan dan pembinaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di ruang publik, seperti pasar dan tempat ibadah, serta pembinaan tutor secara berkala.
Dalam jumpa pers di Gedung E Kemdikbud, (27/8), Direktur Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non-Formal dan Informal (Ditjen PAUDNI), Ella Yulaelawati, mengataka, penghargaan ini adalah prestasi sekaligus pengakuan internasional terhadap program-program pendidikan masyarakat dari Kemdikbud. Penghargaan ini juga menjadi prestasi Kemdikbud menjelang puncak acara peringatan Hari Aksara Internasional 2012, yang akan berlangsung 15 September 2012 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Ella juga mengatakan, program pendidikan keaksaraan berupaya menciptakan dan mempertahankan masyarakat pembelajar sepanjang hayat melalui layanan keaksaraan orang dewasa, termasuk keaksaraan dasar dan digital, aksara kewirausahaan, peningkatan budaya membaca dan bimbingan teknis untuk para tutor, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). "Saat ini ada sekitar 3500 TBM dan PKBM yang bergerak sebagai pusat literasi untuk mengentaskan buta aksara," katanya.
Beberapa negara yang pernah memperoleh penghargaan King Sejong sejak  2008 hingga 2011 antara lain Burundi, Meksiko, Mesir, Afghanistan, dan Zambia. Pemberian penghargaan Aksara King Sejong 2012 akan dilaksanakan di Paris, Prancis pada 6 September 2012. Atas keberhasilan Indonesia dalam percepatan peningkatan aksara, UNESCO juga meminta Indonesia untuk menyajikan rencana aksi dan mampu menunjukkan menjadi negara bebas tuna aksara pada 2015. (DM)

Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia